Komandan Tentenburg berdiskusi dengan para raja Dibali

 

 

 

Pertunjukan kesenian diklungkung (1925)

 

 

 

Rombongan orang Eropa di Klungkung (1927)

 

 

 

Pejabat Belanda (Tuan Van Haar, Controlleuer Belanda untuk Klungkung berpose didepan balai peradilan Kerta gosa (1927)

 

 

 

 

 

Bali Indische school masih tampak lambang Hindia belanda (1936). sekarang dijadikan ruang paeran tetap Museum Semarajaya

 

 

 

 

 

Kerta Gosa (1925)

 

 

 

 

Kerta Gosa dan Bale Kambang yang belum selesai direnovasi (1925)

 

 

Area terluar dari pemedal Agung Klungkung

 

 

 

 

 

 

 

 

Sri Paduka ida Dewa Agung Oka Geg,  Sesuhunan diatas pulau-pulau Bali dan Lombok

yang Bertahta kerajaan dengan amal kebesaran didalam negeri Klungkung

serta turun menurun adanya

Kelak beliau di kenal Sebagai Ida Bathara Mampeh

 

 

 

 

 

 

 

 

Pura Penataran Gelgel ( 1925 )

 

 

Ida Dewa Agung Rai Puri Kaleran Klungkung bersama pembesar pemerintah kerajaan

Mewakili Raja dalam perundingan

 

Bangsawan klungkung

Iwaraja ( Mangkubumi ) Ida Dewa Agung Rai ( kanan ) bersama Bagawanta Puri Agung Klungkung Ida Pedanda Gde Ktut Pidada ( kiri )

Pengabih beliau duduk dibawah, Tjokorda Gede Jodog ( kiri ) dan Dewa Gede Ngurah ( kanan )

Tahun: Sebelum puputan Klungkung 1908

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pasukan Kerajaan menjaga rombongan pada saat kerajaan klungkung datang memenuhi panggilan diskusi dengan pemerintah Hindia Belanda di Gianyar pasca perang puputan Badung

Gianyar, 1906

 

 

 

 

 

Iring Iringan kerajaan klungkung, dijaga oleh tentara KNIL dan pasukan kerajaan Klungkung

Tahun 1906

 

 

 

 

Kegiatan Peradilan di Klungkung pada Tahun 1920

Keterangan gambar : tengah Tuan Van Haar kontrolleur Belanda, samping kiri Bagawanta Ida Pedanda Griya Pidada dan para pembesar kerajaan

 

Pemedal Agung Klungkung

 

 

Ukiran pada Bali Indiesche school, sekolah Belanda disamping Pemedal Agung

Sekarang menjadi Museum Semarajaya

 

 

 

Rombongan Turis Bertamasya ke pemedal agung klungkung

 

 

 

 

 

Pagar Keraton Puri Agung Klungkung ( 1925 )